Diskusi Literasi Bersama Narasumber Nasional di RBAN

rban.or.id – Selasa, 27/2/4 Rumah Baca Anak Nagari (RBAN) kedatangan tamu nasional yaitu Mas Edi Wiyono dari Perpustakaan Nasional dan Mbak Anita dari Bitread Digital Publishing. Kedatangan dua tamu spesial ini telah direncanakan beberapa hari yang lalu oleh pengurus RBAN dengan melaksanakan diskusi literasi bertema “Merancang Strategi Kolaborasi Pentahelix Untuk Melejitkan Literasi di Ranah Minang”.

“Ini adalah pertemuan tahunan, dimana tamu nasional bisa berbagi di rumah baca dalam acara diskusi literasi”, ungkap Sry Eka Handayani, founder RBAN sekaligus moderator pada acara diskusi literasi tersebut

Sry juga mengucapkan terima kasih kepada UPT pepustakaan Proklamator Bung hatta yang telah memberikan ruang kepada kami, sebagai komunitas baca merasakan suasana diskusi dengan narasumber nasional.

Diskusi literasi yang dihadiri 25 peserta dari kalangan pendidik, pegiat literasi, pengelola TBM, pustakawan, mahasiswa dan pejabat daerah berlangsung secara menarik.

Isu-isu terbaru terkait literasi dipaparkan oleh mas Edi Wiyono selaku pihak pemerintah.

“Perpusnas akan mendistribusikan 1000 buku ditambah 1 rak bagi 10000 lembaga, baik itu perpustakaan desa/kelurahan dan TBM pada tahun 2024”, ungkap Edi Wiyono saat memaparkan diskusi.

Selanjutnya mbak Anita, CEO Bitread Digital Publishing memaparkan tentang keberlangsungan sebuah komunitas baca terkait dengan  enterpreneurship, sehingga program yang dilaksanakan di komunitas baca dapat suitainable walaupun pendanaanya masih mandiri.

Sedangkan Hasan Achari, ketua forum TBM Sumatra Barat mempertegas pemaparan yang disampaikan oleh mas Edi Wiyono terkait bantuan dari Perpusnas.

“Forum TBM Sumbar telah memverifikasi TBM yang terdaftar sebanyak 100 TBM dengan cara meminta foto plank nama, ruangan dan kegiatan yang TBM lakukan”, ungkap Hasan saat berdiskusi sore itu.

Disesi tanya jawab, para peserta sangat antusias memberikan pertanyaan mulai dari cara mendirikan TBM hingga bagaimana mendapatkan bantuan 1000 buku ditambah 1 rak dari Perpusnas tersebut.

Diskusi literasi yang berlangsung singkat tersebut ditutup sebelum adzan magrib berkumandang disore hari yang mendung.

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: