Ruang Belajar yang Tak Pernah Sepi di Rumah Baca Anak Nagari
Suasana di Rumah Baca Anak Nagari (RBAN) kembali riuh oleh senyum, tawa kecil, dan langkah ringan para siswa. Pagi itu, rombongan dari SD Qur’an Uswatun Hasanah Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar, memasuki halaman RBAN dengan mata berbinar dan semangat yang membuncah. Sebanyak 80 siswa kelas 1 dan 2 memenuhi ruang pertemuan—ruang yang dalam dua pekan terakhir tak pernah benar-benar berhenti dari denyut aktivitas literasi.
Anak-anak itu datang dengan rasa ingin tahu yang mengalir deras. Ada yang terpaku menatap rak-rak buku penuh warna, ada yang sibuk berbisik menebak kegiatan apa yang akan mereka ikuti, sementara yang lain menyentuh sampul buku dengan hati-hati seolah memegang benda berharga. RBAN yang kini menginjak usia delapan tahun kembali menjadi ruang tumbuh bagi anak-anak yang haus pengalaman belajar di luar kelas.
Ketua RBAN, Hasan, membuka kegiatan dengan senyum lebar dan suara hangat yang seketika memecah kecanggungan. Ia menyambut para siswa dan guru pendamping, sebelum kemudian menceritakan betapa padatnya agenda RBAN dalam dua minggu terakhir.

“Minggu yang lalu, kita menerima kunjungan dari tutor SKB Kota Solok. Selang sehari, hadir pula rombongan dari MAN 1 Kota Bukittinggi, lalu hari Minggu kita melaksanakan kegiatan upgrading relawan. Setelah itu, mahasiswa UIN Mahmud Yunus dari Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam menjalankan pengabdian masyarakat selama tiga hari penuh. Dan hari ini, Sabtu 22 November 2025, kita kembali menyambut 80 anak dari SD Uswatun Hasanah,” ujar Hasan.
Kunjungan dari SD Qur’an Uswatun Hasanah ini bukanlah yang pertama. Pada tahun 2023 lalu, sekolah yang sama juga pernah datang dengan jumlah peserta yang bahkan lebih besar. Meski pemberitahuan kali ini cukup mendadak, RBAN tetap menyambut mereka dengan tangan terbuka.
“Kami berterima kasih kepada RBAN yang telah menerima kedatangan kami. Walaupun informasinya mendadak, para pengurus menyambut kami dengan sangat hangat,” ungkap Ustadz Ilham, Kepala Sekolah SD Qur’an Uswatun Hasanah.
Pada sesi belajar kali ini, RBAN menghadirkan Kak Hernan, salah seorang pengurus yang dikenal piawai membacakan cerita. Anak-anak tampak terpukau mengikuti sesi membaca nyaring yang ia pandu. Dua buku dibacakan hari itu: “Memancing” dan “Buah Apa?”. Suara Kak Hernan yang hidup, intonasi yang dinamis, serta gaya bercerita yang ekspresif membuat 80 anak itu duduk rapi, menyimak dengan sungguh-sungguh.
Setelah sesi membaca, Kak Hernan memberikan beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman mereka. Hasilnya mengejutkan, hampir semua anak menjawab dengan tepat. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi benar-benar menangkap pesan dari cerita-cerita yang dibacakan.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi mewarnai. Anak-anak dibagikan lembar bergambar, kemudian menyebar ke empat ruangan RBAN untuk mulai mengisi warna dengan pensil yang mereka bawa sendiri. Setelah menyelesaikan tugas mewarnai, mereka bebas membaca buku pilihan atau menikmati bekal yang sudah mereka persiapkan dari rumah.
Di tengah ruang yang hangat itu, RBAN kembali membuktikan dirinya sebagai tempat yang menjaga semangat belajar tetap hidup—ruang kecil yang terus menanamkan benih literasi untuk masa depan anak-anak penerus bangsa.
Salam Literasi!

Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.