Bincang Sore Ramadan RBAN 2025 Resmi Ditutup: 30 Hari Penuh Inspirasi Literasi dari Barat hingga Timur Indonesia

Tepat pada 30 Maret 2025 atau 30 Ramadan 1446 H, pukul 17.00 WIB, program Bincang Sore Ramadan yang digagas oleh Rumah Baca Anak Nagari (RBAN) resmi berakhir. Sebagai penutup sekaligus narasumber ke-61, hadir Kang Opik, Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM), yang membedah tema “Dinamika Gerakan Taman Bacaan Masyarakat”.

Program yang telah memasuki tahun kelima ini kembali hadir selama 30 hari penuh di bulan suci Ramadan. Dengan konsistensi luar biasa, RBAN menyuguhkan obrolan daring yang sarat makna dan menggugah semangat literasi. Setiap sore, para narasumber kompeten dari berbagai daerah di Indonesia—baik dari tingkat lokal hingga nasional—diundang untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan inspirasi dalam suasana yang hangat dan akrab.

Keberhasilan program ini tak lepas dari pemanfaatan teknologi digital. Melalui fitur live Instagram, Bincang Sore Ramadan mampu menjangkau audiens luas tanpa biaya, sekaligus menyatukan para tokoh dari berbagai penjuru negeri—dari barat, tengah, hingga timur Indonesia—untuk berbincang santai tentang tema-tema menarik seperti literasi, kesehatan, tips dan trik, pariwisata, budaya, pendidikan, sejarah, dan lainnya.

Yang membuat program ini semakin istimewa adalah kehadiran para narasumber yang merupakan figur penting dalam gerakan literasi nasional. Di antaranya, Gol A Gong (Duta Baca Indonesia), Kang Opik (Ketua Forum TBM), serta pejabat dari Perpustakaan Nasional RI seperti Adin Bondar dan Edy Wiyono. Mereka hadir bersama puluhan tokoh lainnya yang setiap hari selama Ramadan membagikan gagasan, refleksi, dan semangat dalam membangun budaya baca.

Kehadiran para tokoh ini tidak hanya memperkaya diskusi, tetapi juga memberikan perspektif baru tentang perkembangan literasi di Indonesia. Penonton setia live Instagram RBAN mendapatkan manfaat ganda: informasi aktual tentang program-program literasi yang tengah berjalan dan bocoran rencana inisiatif yang akan digulirkan ke depan.

“Harapannya, Bincang Sore Ramadan ini terus menjadi program unggulan RBAN setiap tahunnya. Dan kalau bisa, RBAN ke depan punya ruang podcast sendiri, tempat berkumpulnya narasumber hebat untuk berbagi secara luring,” ungkap Sry Eka Handayani, founder RBAN.

Tak lupa, Sry juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung program ini. “Terima kasih untuk semua yang terlibat—para narasumber yang bersedia meluangkan waktu dari berbagai penjuru negeri. Tanpa kalian, program ini tidak akan berjalan sebaik ini,” tutupnya.

Dengan semangat kolaborasi dan semangat berbagi yang terus menyala, RBAN kembali membuktikan bahwa literasi bisa tumbuh subur di mana saja—asal ada ruang, kemauan, dan cinta untuk belajar.

Salam Literasi!

%d blogger menyukai ini: