Mengenang Perjalanan Sepakbola Indonesia: Dari Tanya Jawab Hingga Kemenangan Epos

Oleh : Hasan Achari Hrp

Teringat pada masa kuliah sekitar tahun 2003, saya berbicara dengan teman tentang sepakbola Indonesia saat itu.

“Kenapa sepakbola Indonesia tidak pernah maju, padahal penduduknya banyak?” tanyaku padanya.

“Karena kita tidak mencoba mengumpulkan anak-anak Indonesia yang terbaik dalam sepakbola, lalu melatih mereka secara intensif dalam satu pusat pelatihan,” jawab temanku saat itu.

Aku berpikir ide tersebut masuk akal.

Perbincangan 19 tahun lalu itu kembali lagi setelah menyaksikan pertandingan Timnas U-23 melawan Korea Selatan di ajang AFC U-23 di Qatar. Garuda Muda berhasil mengalahkan tim raksasa Asia ini melalui drama adu penalti dengan skor 11-10, setelah sebelumnya bermain imbang 2-2 selama waktu normal.

Timnas berhasil mengendalikan permainan meskipun Korea Selatan hanya bermain dengan 10 pemain karena satu pemainnya dikartu merah. Bahkan, Timnas sempat unggul 2-1 sampai menit 84, sebelum akhirnya disamakan oleh pemain depan Korea Selatan.

Drama adu penalti akhirnya menjadi penentu sejarah baru bagi Indonesia dengan masuk ke babak semifinal setelah mengalahkan tim kuat Asia tersebut. Gol penalti Pratama Arhan di sisi kiri penjaga gawang Korea Selatan, yang juga menjadi penendang ke-12 Indonesia, tidak berhasil ditahan sehingga mengubah skor menjadi 11-10 bagi kemenangan Timnas Indonesia, dan mereka lolos ke babak semifinal untuk menghadapi Timnas Uzbekistan.

Timnas Indonesia yang dilatih oleh Shin Tae-yong telah memberikan perspektif baru tentang bagaimana sepakbola sebuah negara dapat diakui oleh dunia melalui prestasi yang dihasilkan. Lihatlah bagaimana perkembangan sepakbola Indonesia lima tahun yang lalu dibandingkan dengan sekarang, sejak dikelola oleh pelatih asal Korea Selatan tersebut.

Majunya sepakbola suatu negara tidak hanya ditentukan oleh peran pemain atau pelatih yang hebat, tetapi juga oleh ekosistem sepakbola yang sehat melalui gelaran kompetisi Liga. Di samping itu, peran pemerintah melalui PSSI sebagai pembuat kebijakan juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemajuan persepakbolaan Indonesia.

Bagaimana dengan Ivar Jenner, Rafael Struick, Justin Hubner, dan sederet pemain naturalisasi Timnas lainnya?

Pemain keturunan tersebut merupakan stimulus untuk mempercepat terciptanya timnas Garuda yang terbang tinggi dengan segudang prestasi membanggakan negeri yang telah merdeka 79 tahun tersebut.

Aku bangga dengan Timnas Garuda hari ini, tetap semangat memberikan yang terbaik untuk Ibu Pertiwi.

Garuda di dadaku, garuda kebanggaanku, ku yakin hari ini pasti menang, kobarkan semangatmu, tunjukkan keinginanmu, ku yakin hari ini pasti menang.

 

833 komentar pada “Mengenang Perjalanan Sepakbola Indonesia: Dari Tanya Jawab Hingga Kemenangan Epos

Tinggalkan Balasan ke slot gacor Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

%d blogger menyukai ini: