Penyuluh Pertanian OKU Timur Responsif terhadap Dampak El Nino
OKU Timur Sumsel – Respon cepat Penyuluh Pertanian terhadap lahan kekeringan di sawah petani di Kecamatan Belitang Madang Raya tepatnya lahan sawah Desa Tugu Harum, Karang Binangun, dan Tulus Ayu. Sebagai upaya menanggulangi dampak El-Nino dan pengeringan rutin Saluran Irigasi Komering yang dilaksanakan Balai Besar wilayah Sumatra Selatan (B2WSS) Irigasi. Penyuluh Pertanian mengajukan pinjaman Pompa Air lewat Dinas Pertanian OKU Timur ditujukan ke Brigade BTPH Provinsi Sumatera Selatan di Belitang, OKU Timur pada Rabu (06/09/2023).
Berdasarkan pantauan di lapangan Penyuluh Pertanian terjadi kekeringan padi sawah terjadi di 3 Desa di Kecamatan Belitang Madang Raya lebih rinci diantaranya, Desa Tugu Harum seluas 25 Ha umur padi 25-30 Hst, Desa Karang Binangun seluas 55 Ha umur padi 30-55 hst, dan Desa Tulus Ayu seluas 35 Ha umur 15-30 hst.
Junadi, S.P., M.M selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, melalui Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian OKU Timur Andri Irawan, S.P., M.Si mengatakan Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur mengerahkan Penyuluh Pertanian untuk memantau wilayah binaan masing-masing dalam menanggulangi dampak El-Nino dan pengeringan rutin saluran irigasi Komering yang dilaksanakan PUPR Irigasi.
Dinas Pertanian OKU Timur juga melakukkan pendataan untuk pemetaan lahan pertanian yang berpotensi mengalami kekeringan akibat fenomena EL Nino. Ditambah lagi pelaksanaan program rutin tahunan penelusuran kerusakan bangunan dan sedimen jaringan irigasi sehingga dilakukan pengeringan irigasi dari tanggal 1 sd. 15 September oleh B2WSS irigasi. Maka, Dinas Pertanian menghimbau penyuluh pertanian waspada dan memantau kondisi wilayah binaan masing-masing yang berpotensi kekeringan.
“Soal temuan di lapangan terjadi kekeringan lahan padi sawah di 3 Desa diantaranya, Desa Tugu Harum, Karang Binangun, dan Tulus Ayu Kecamamatan BMR, Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur melalui Penyuluh Pertanian segera mencari solusi dengan melakukan peminjaman pompa air dan melakukan penyedotan air sungai untuk mengairi lahan sawah petani yang mengalami kekeringan,” jelas Andri.
“Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur meghimbau kepada Penyuluh Pertanian untuk tetap monitoring lahan padi sawah yang ada pertanamannya. Penyuluh Pertanian harus responsif dalam menghadapi kondisi wiayah binaan utamnya dalam menghadapi dampak dari pada fenomena EL-Nino ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Koordinator BPP Belitang Madang Raya, Arifin Syajaah, S.P mengatakan dalam menghadapi dampak dari EL-Nino petani harus berusaha untuk memaksimalkan potensi yang ada.
Berkat koordinasi yang baik bisa terjalin dan terlibat langsung bergerak sesuai motto BPP BMR “Bergerak Berdampak” menjadi motivasi bersama. Diharapkan kepada Penyuluh Pertanian tetap semangat mendorong petani untuk terus berusaha terutama, dalam membudidayakan tanaman pangan.
“Kita langsung mendata terutama titik peningkatan produktivitas di Kecamatan BMR yang mana kita kordinasikan sama PPL dan Petugas POPT serta rekan BPS KSA yang ada lokasi titik tersebut. Dan selanjutnya, koordinasikan sama Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, alhamdulillah langsung direspon selanjutnya kita mendapat bantuan mesin pompa air untuk penyedotan air kapasitas 6 inch dan 3 inch,” jelas Arifin.
“Harapan saya selaku Koordinator kepada semua porsonil BPP BMR harus aktif terutama di titik peningkatan produktivitas agar selalu dipantau dalam menghadapi dampak EL-Nino ini. Alhamdulillah, semua personil kita bergerak bersama dengan POPT dan rekan BPS KSA,” ungkapnya.
Arifin juga menuturkan untuk mesin kapasitas 6 inchi itu bisa mengaliri sekitar 25 Ha karena kita mengambil sumber air dari sungai. Sedangan yang ukuran 3 Ha kita mengandalkan sumur bor yang sudah ada di lokasi tersebut. (Penulis: Prely)